KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI DAN ASPEK-ASPEK GEOMORFOLOGI😼
KONSEP-KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI
geologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang batuan dan bumi ini. bumi ini
menyimpan banyak begitu banyak misteri yang belum terungkap. salah satunya
adalah bagaimana terbentuknya alam semesta di bumi ini ,bagaimana keadaan
bumi pada masa lalu,mengapa dapat terbentuk
pegunungan,lembah, danau, dan lain sebagainya, bagaimanakah keadaan benua pada
masa lalu ?
Dan
masih banyak lagi. Sejak dahulu para ahli telah meneliti tentang bumi ini dan
mengemukakan pendapat mereka sendiri (yang tentunya telah melewati berbagai
proses penelitian dan hasil pemikiran yang panjang). Sejak zaman dahulu kala
hingga abad ke-21 ini, perkembangan tentang berbagai teori yang mengungkap
terbentuknya relief muka bumi ini banyak sekali dan beragam. Dari awal mulanya
teori yang masih berdasarkan pengamatan sederhana semata hingga teori terakhir
yang berdasarkan pengamatan yang jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Semua
teori ini dapat disebut sebagai konsep dasar bagi ilmu geologi. Maka dari itu,
penting bagi (terutama) seorang geologist dalam mempelajari secara betul-betul
tentang konsep dasar geologi ini.
10
Konsep Geomorfologi Menurut Thornbury
1.“Proses
fisik dan hukum yang terjadi seluruhnya saat ini telah terjadi juga sepanjang
waktu geologi, meskipun intensitasnya tidak sama seperti sekarang”. Konsep ini
hampir sama dengan prinsip yang dikemukakan oleh James Hutton pada 1785 yaitu
prinsip uniformitarianisme. James Hutton mengajarkan “the present is the
key to the past”, tetapi dia mengaplikasikan prinsip ini terlalu kaku dan
berpendapat bahwa proses geologi yang terjadi dahulu dan sekarang mempunyai
intensitas yang sama. Telah terbukti bahwa intensitas kejadian geologi tiap
waktu tidak sama, seperti gletser pada Pleistosen lebih besar intensitasnya
dibanding sekarang
2.“Struktur
geologi adalah salah satu pengontrol dominan dalam evolusi pada bentang alam
dan tercermin pada daratan tersebut”. Pada suatu waktu W.M Davis mengajarkan
bahwa struktur, proses, dan tingkatan adalah faktor pengontrol utama pada
bentang alam. Tetapi apa yang diajarkan Davis tentang “tingkatan” cukup
diragukan oleh para geomorfologist. Hal yang tidak diragukan adalah tentang
proses dan struktur. Istilah struktur tidak hanya mencakup lipatan, kekar,
dan uncomfotmity tetapi juga mencakup cara bagaimana material bumi
membentuk daratan yang meninggalkan jejak yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya seperti sikap batuan, kehadiran kekar, sesar, unsur mineral, dan
sebagainya.
3.“Banyak
relief permukaan Bumi karena proses geomorfologi berlangsung pada kecepatan
yang berbeda”. Alasan utama gradasi pada permukaan bumi terjadi secara berbeda
adalah batuan pada kerak Bumi memiliki ragam litologi dan struktur dan oleh
karena itu menyebabkan perbedaan resistensi dalam proses gradasi. Perbedaan
pada komposisi dan struktur batuan tercermin tidak hanya pada variasi
geomorfologi secara regional tetapi juga pada topografi lokal. Selain litologi
dan struktur ada juga faktor lain yang mempengaruhi seperti suhu, kelembaban,
ketinggian, mikroklimatik, dan jumlah vegetasi yang menutupi permukaan.
Pengaruh-pengaruh ini akan tampak pada intensitas pengendapan, laju penguapan, jumlah
embun tanah, dan sebagainya.
4.“Proses
geomorfologi meninggalkan jejak khusus pada bentang alam, dan setiap proses
geomorfologi menghasilkan karakter yang terkumpul pada pembentukan muka bumi”.
Proses yang dimaksud mencakup proses fisik dan kimia yang terjadi saat
modifikasi muka Bumi. Bentang alam mempunyai pembeda yang bergantung pada
proses geomorfologi pada saat pembentukannya seperti dataran banjir, kipas
aluvial, dan delta yang dibentuk oleh arus. Meskipun sangat tepat bahwa
pembentukan bentang alam berasal dari proses geomorfologi yang terpisah, tetapi
kita akan menyadari bahwa bentang alam adalah produk dari sekelompok proses.
5.“Karena
agen erosional berbeda pada permukaan Bumi, maka akan menghasilkan urutan yang
sesuai dengannya pada bentang alam”. Hampir semua geomorfologist percaya bahwa
bentang alam memiliki proses yang teratur dan berurutan, tetapi tidak selalu
melewati tahapan muda, dewasa, dan tua. Konsep muda, dewasa, dan tua mungkin
cocok pada tingkat dasar tetapi tidak cocok ketika pendekatan canggih dilakukan
pada evolusi bentang alam.
6.“Kompleksitas
dari evolusi geomorfologi lebih lazim dibandingkan dengan yang sederhana”.
Biasanya kebanyakan detail topografi dibuat dari proses selama siklus erosi,
sangat jarang kumpulan bentang alam yang terbentuk dari satu proses
geomorfologi. Horberg (1952) mengelompokkan interpretasi bentang alam
dalam 5 kategori utama : sederhana (produk dari satu proses geomorfologi yang
utama), campuran (produk dari dua atau lebih proses geomorfologi baik
dipermukaan seperti angin dan gletser maupun di bawah permukaan seperti sesar
dan larutan air bawah tanah), monosiklik (menghasilkan jejak hanya dari satu
siklus erosi, lebih sedikit dibanding multisiklik), multisiklik (menghasilkan
jejak lebih dari satu siklus erosi), dan resurrected landscapes. Selain itu ada
konsep tambahan yaitu polyclimatic landscapes, yaitu banyak bentang alam
yang berkembang dalam kondisi lebih dari satu kondisi iklim bersamaan
dengan variasi kondisi dominan pada proses geomorfologi. Resurrected
landscapes adalah bentang alam yang terbentuk selama periode waktu geologi
yang lalu, kemudian terkubur di bawah yang ditutupi oleh batuan sedimen atau
beku.
7.“Sedikit
topografi Bumi lebih tua daripada Tersier dan kebanyakan tidak ada yang lebih
tua daripada Pleistosen”. Ashley (1931) memperkirakan setidaknya 90 persen
daratan yang ada sekarang terbentuk pada post-Tersier dan mungkin sekitar 99
persen terbentuk pada post-tengah Miosen. Contohnya seperti pegunungan
Himalaya pertama terlipat pada zaman Kapur dan hampir seluruh topografi
seperti sekarang terbentuk pada Pleistosen.
8.“Interpretasi
yang tepat pada bentang alam masa kini tidak mungkin tanpa apresiasi dari
pengaruh perubahan geologi dan iklim selama Pleistosen”. Gletser dan diastropishm adalah
kejadian yang signifikan pada Plesitosen yang mempengaruhi bentang alam yang
kita jumpai pada masa kini. Diastropishm berperan pada pembentukan
bentang alam disekitar batas lempeng laut pasifik. Gletser yang terjadi pada
Plesitosen salah satunya berefek pada arus yang terjadi pada sungai Ohio dan
Missouri yang kita lihat sekarang. Air lelehan dari zaman es diperkirakan
berefek pada permukaan Bumi seluas 10.000.000 m2.
9.“Apresiasi
terhadap perubahan iklim dunia diperlukan untuk memahami secara tepat terhadap
ragam penting dari proses geomorfologi yang berbeda”. Ragam iklim dapat
mempengaruhi operasi dari proses geomorfologi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pengaruh secara tidak langsung adalah seperti iklim yang berpengaruh
terhadap jumlah, jenis, dan distribusi tumbuhan yang menutupi bentang alam.
Pengaruh secara langsung adalah seperti jumlah dan jenis pengendapan,
intensitasnya, hubungan antara pengendapan dan penguapan, rentang suhu harian,
dan kecepatan dan arah angin.
10.“Geomorfologi
tidak hanya fokus terhadap bentang alam masa kini, tetapi juga masa lalu”.
Geomorfologist juga dapat menyusun sejarah tentang suatu bentang alam yakni
dengan prinsip uniformitarianisme .
ASPEK-ASPEK GEOMORFOLOGI
Ada
sembilan aspek yang perlu dipahami dalam memperlajari Geomorfologi (Thornbury,
1954), yaitu :
Proses
Geomorfik yang bekerja pada masa geologi juga bekerja sekarang.
The
present is the key to the past Struktur geologi merupakan faktor pengontrol
yang dominan dalam evolusi bentuk lahan, dan struktur geologi discerminkan oleh
ben tuklahannya. Proses Geomorfologi meninggalkan bekas tertentu pada bentuk
lahan dan setiap proses geomorfologi yang bekerja meninggalkan karakteristik
tertentu pada masing-masing perkembangannya. karena perbedaan tenaga erosi yang
bekerja pada permukaan bumi, maka dihasilkan urutan bentuk lahan yang mempunyai
karakteristik tertentu pada masing-masing tahap perkembangannya.
Evolusi
Geomorfik yang kompleks lebih umum dibandingkan dengan evolusi geomorfik yang
sederhana. Sebagian kecil bentukan di permukaan bumi lebih tua dari Tersier dan
sebagian besar lebih muda dari pleistosen. Studi bentang lahan yang ada
sekarang tidak akan berhasil dengan baik jika tidak memperhatikan
perubahan-perubahan geologi dan iklim dimasa lampau. Apresiasi iklim dunia
diperlukan untuk mengetahui berbagai variasi pentingnya perbedaan proses
geomorfologi.
Walaupun
geomorfologi menekankan bentukan yang ada sekarang, namun untuk mengetahui
secara mendalam perlu dipelajari sejarah pembentukan bentuk lahan tersebut.
(Thornbury, 1954) Selain harus memahami 9 konsep dasar tersebut, diharuskan
juga untuk memahami Aspek kajian Geomorfologi. yang mencakup : Geomorfologi :
Morfografi : Deskripsi bentuk lereng Morfometri : Aspek kuantitatif bentuk
lereng, panjang lereng, dan beda tinggi. Morfogenesa : Morfostriktur aktif :
proses dinamika endogen Morfostrutur pasif : tipe dan struktur lithologi dan
kaitannya dengan pelapukan dan erosi. Morfodinamik : Proses dinamika eksogen
dalam kaitannya dengan aktivitas angin, air, es, gerak masabatuan, dan
vulkanisme. Morfokronologi : Umur Relatif Umur Absolut Morfoaransemen : adalah
susunan keruangan dan hubungan berbagai macam bentuk lahan dan proses yang
berkaitan. Sumber : Thornbury, 1954.
Selama
sejarah perkembangan Geografi, dikenal dua objek kajian utama, yaitu: Geografi
Fisik, yang mendasarkan pada objek bentang alami (natural landscape) dengan
penekanan pada bentuklahan (landform), dan Geografi Sosial, yang mendasarkan
kepada objek bentang budaya (cultural landscape).
Dalam
Geografi, dikaji fenomena geosfer melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu: (a)
pendekatan keruangan, (b) ekologi, dan (c) kompleks wilayah. Fenomena geosfer
merupakan hasil dari
interaksi
faktor alam dan faktor manusia. Kenampakan fenomena geosfer pada hakekatnya ada
3 (tiga) paham utama, yaitu: (a) deterministik (faktor alam mempengaruhi
kondisi manusia), (b) posibilistik (faktor manusia mempengaruhi alam), dan (c)
probabilistik (faktor alam dan manusia sama-sama memberikan kemungkinan
terbentuknya fenomena geosfer).
Aspek
geomorfolog
Aspek-aspek
geomorfologi meliputi:
1)
Aspek morfologi:
a.
Morfografi adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kualitatif
b.
Morfometri adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kuantitatif
2)
Aspek morfogenesis
Menyangkut
asal usul dari bentuk lahan. Morfogenesis terkait dengan tenaga dan proses
geomorfologi
3)
Aspek morfoklonologis
Membahas
tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta.
4)
Aspek morfosiasi
Membahas
tentang urutan kejadian antara satu bentuk lahan dengan bentuk lahan yang lain.
Komentar
Posting Komentar